METABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEIN
Protein adalah molekul organik yang dibentuk dari kumpulan asam amino. Asam-asam amino ini diikat oleh suatu ikatan kimia dan membentuk struktur 3 dimensi, yang berperan penting dalam fungsi tubuh kita. Protein, bersama dengan karbohidrat dan lemak, termasuk ke dalam kelompok makronutrien (zat gizi makro).
Protein memiliki banyak sekali fungsi untuk tubuh kita. Salah satunya menyumbangkan energi untuk setiap sel-sel tubuh menjalankan fungsinya. Protein juga menjadi bahan dasar enzim, yang berperan dalam reaksi-reaksi kimia dalam tubuh, termasuk di dalamnya metabolisme dari makanan yang kita makan menjadi sumber energi, serta pertumbuhan dan perbaikan struktur genetik. Protein juga digunakan tubuh untuk membawa sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain, serta menjadi bahan utama dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, termasuk otot.
Sebelumnya, sudah pernah disebutkan bahwa protein dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tubuh setiap harinya. Berapa banyak protein yang kita butuhkan tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, tingkat stres metabolik, serta faktor tingkat aktivitas.
Secara umum, untuk orang dewasa yang sehat, kebutuhan protein adalah sebesar 0,8–1 gr per kilogram berat badan. Artinya untuk orang dewasa dengan berat 68 kg, perlu mengonsumsi 54 gr protein setiap harinya. Hal ini tentu berbeda pada atlet yang membutuhkan energi dan protein lebih besar, untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak akibat latihan. Pada beberapa atlet, asupan protein yang disarankan bisa mencapai 1,4–2 gr per kilogram berat badan.
macam-macam jenis protein terbagi atas 3 bagian yaitu :
- jenis protein berdasarkan fungsinya
- protein sempurna yaitu protein yang didalamnya terkandung asam amino yang lengkap. contoh : kasein pada susu dan albumin pada putih telur. protein sempurna pada umumnya terdapat pada protein hewan.
- protein kurang sempurna yaitu yang asam aminonya lengkap tetapi jumlah dari beberapa asam amino sedikit. protein kurang sempurna tidak mampu mencukupi pertumbuhan, tetapi protein kurang sempurna ini dapat mempertahankan jaringan yang telah ada. contoh: protein pada lagumin yang terdapat pada kacang-kacangan dan giladin pada gandum.
- protein tidak sempurna yaitu protein yang kurang atau tidak memiliki asam esensial. protein tidak sempurna tidak mampu mecukupi pertumbuhan dan mempertahankan yang telah ada sebelumnya. contoh : zein yang terdapat pada jagung, dan beberapa protein yang ada pada tumbuhan.
- protein sederhana (simple protein) yaitu protein dari hasil hidrolisa, total protein ini merupakan campuran atas berbagai macam asam amino.
- protein kompleks (complex protein) yaitu protein dari hasil hidolisa total protein jenis ini yang terdiri dari berbagai macam asam amino selain itu juga terdapat komponne-komponen yang lain seperti unsur logam, gugusan phospat. contoh : hemoglobin, lopoprotein, glikoprotein.
- protein derivat (protein derivative) yaitu protein yang merupakan ikatan antara (intermediate product) yang merupakan hasil dari hidrolisa parsial yang berasal dari protein native. contoh : albumosa, peptone.
- protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. contoh : kedelai, kacang-kacangan, tahu, dan tempe
- protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan. contoh : daging, susu, keju, dan ikan.
- Sebagai pembentuk dan memperbaiki jaringan tubuh
seperti jaringan ikat, jaringan otot, kulit, kuku dan rambut.
- Produsen energi bagi tubuh.
- Memproduksi antibodi sebagai daya tahan tubuh.
- Merupakan senyawa yang membantu tumbuh kembang pada
anak secara optimal.
- Membantu tubuh menyerap mineral penting seperti
selenium dan zinc.
- Membantu pembentukan hemoglobin dalam darah.
- Memproduksi kolagen dan mempercepat proses penyembuhan
luka.
- Mengatur mood, nafsu makan dan siklus tidur.
- hormon amine
- peptida, protein atau glycoprotein
- steroid
- eicosanoid
Keseimbangan nitrogen adalah perbedaan antara jumlah nitrogen yang masuk ke dalam tubuh setiap hari (terutama dari protein makanan) dan jumlah senyawa
bernitrogen yang keluar melalui air kemih, keringat, tinja, dan sel-sel yang
terlepas.
Setiap hari 20-30 gr protein dirombak secara irreversibel. Jumlah ini adalah jumlah minimal yang harus masuk ke dalam tubuh, guna mencapai keadaan metabolik yang mantap. Keadaan ini disebut Keseimbangan Nitrogen.
Anabolisme >< Katabolisme
KESEIMBANGAN NITROGEN POSITIF
jumlah nitrogen yang diserap melebihi yang dibuang keluar oleh tubuh. jadi sejumlah nitrogen tertahan dalam tubuh untuk pembentukan jaringan baru. contoh : anak yang sedang tumbuh, wanita hamil, wanita menyusui, stadium penyembuhan penyakit dan pembentukan jaringan baru.
KESEIMBANGAN NITROGEN NEGATIF
jumlah protein yang dibuang melebihi jumlah yang dimakan. jumlah protein yang dimakan kurang dari kebutuhan minimum tidak ada pembentukan jaringan baru dan protein di bakar untuk kebutuhan energi. contoh : kehilangan protein yang berlebih, kenaikan katabolisme jaringan seperti demam, hypertyroid,malignancy dan infeksi, puasa, kelaparan.
E. PROSES KATABOLISME ASAM AMINO
Katabolisme asam amino adalah proses pemecahan molekul asam amino menjadi molekul yang lebih sederhana untuk dibuang gugus aminanya dan rangka karbonnya digunakan sebagai penghasil energi. Katabolisme asam amino dapat terjadi apabila tubuh kelebihan pasokan asam amino dari makanan (karena tubuh tidak bisa menyimpan kelebihan asam amino) atau karena tubuh sangat kekurangan energi disebabkan kelaparan yang sangat ekstrim.
Saat seseorang lapar,
glikogen akan dipecah untuk menghasilkan glukosa. Apabila glikogen telah
terpakai, lemak menjadi pilihan selanjutnya untuk digunakan sebagai sumber
energi. Apabila lemak sudah terpakai, protein akan menjadi pilihan terakhir
tubuh untuk mencukupi kebutuhan energinya.
Reaksi Katabolisme di Tubuh:
Makanan dan minuman yang sudah dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh, akan dipecah oleh enzim yang ada di dalam sistem pencernaan. Melalui reaksi katabolisme, protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino bisa digunakan sebagai sumber energi ketika tubuh membutuhkannya.
Asam Amino bisa digunakan sebagai sumber energi ketika tubuh membutuhkannya. Senyawa ini juga bisa didaur ulang untuk membuat protein atau menjadi urea melalui proses oksidasi.
Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah glikogen menjadi glukosa. Karbohidrat sederhana ini kemudian akan melalui proses oksidasi yang dinamakan glikolisis. Dari reaksi inilah energi dihasilkan.
Sementara, lemak juga akan melalui proses pemecahan yang disebut hidrolisis. Proses ini menghasilkan asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi glikolisis dan reaksi biokimiawi lainnya sehingga terbentuklah energi.
Energi yang dihasilkan dari berbagai proses di atas akan disimpan sebagai molekul adenisine triphospate (ATP). Banyak aspek dari metabolisme, baik anabolisme maupun katabolisme, berkaitan erat dengan produksi dan konsumsi ATP sebagai sumber energi, yang juga berperan sebagai bahan bakar dalam seluruh proses metabolisme.
Olahraga seperti berlari, berenang, dan bersepeda adalah jenis kegiatan yang merupakan latihan katabolis atau kardio. Ketika melakukan aktivitas ini, detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan akan meningkat. Latihan katabolis dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.
F. SIKLUS AREA YANG TERJADI PADA ASAM AMINO
Tahapan siklus urea dalam perombakan asam amino yang tepat
yaitu NH3 + ornitin → sitrulin + NH3 → Arginin →
ornitin dan urea. NH3 yang berasal dari perombakan asam amino di
hati akan diikat oleh ornitin menjadi sitrulin. Sitrulin akan mengikat NH3 yang
lain menjadi arginin.
(1) melibatkan reaksi transaminasi
(2) mengubah amonium menjadi urea di ginjal
(3) berperan dalam pembentukan urine
(4) detoksifikasi ion amonium dari degradasi asam amino.
Siklus urea disebut juga siklus ornitin, reaksi pengubah ammonia (NH3) menjadi urea ((NH2)2CO). reaksi terjadi dihati dan sedikit terjadi di ginjal. Hati menjadi pusat pengubah ammonia menjadi urea karena terkait dengan fungsi hati sebagai tempat menetralkan racun.
G. PERUBAHAN RANGKA KARBON ASAM AMINO MENJADI ZAT ANTARA AMFIBOLIK
Pengubahan rangka karbon AA menjadi zat antara amfibolik. Asparagin menjadi asam oksaloasetat: -L asparaginàas L aspartat melepas H2OàNH4, dibantu enzim asparaginase -L aspartatàas oksaloasetat menghasix piruvat & alanin, dibantu enz tranaminase Glutamin menjadi asam α-ketoglutarat -L-glutamin àasam L-glutamat memerlux H2OàNH4, enz glutaminase -As L-glutamat à as α-keto glutarat mengahsilx piruvat & alanin, enz tranaminase.
Sel Tubuh Asam Amino N Kerangka C Protein Urea Senyawa Amfibolik Produk Khusus Energi Biosintesis Menjadi Senyawa Lain Arah Panah Tergantung Kondisi Apabila Asam Amino Dari Makanan Berlebihan (Melebihi Kebutuhan Tubuh Untuk Sintesis Protein, Produk Khusus Dll).
Maka Kelebihan/Sisanya Tak Dapat Ditimbun Jadi Diubah Menjadi Lemak Sebagai Cadangan Kalori Tubuh. Pada Keadaan Asam Amino Dari Makanan Berlebihan:
1. Untuk Sintesis Protein
2. Utk Sintesis Produk Khusus (Serotonin) Dll
3. Sisa Katabolisme
N Urea Kerangka C Senyawa Amfibolik (Misalnya Anggota Siklus Asam Sitrat) Sintesis Lemak, Sintesis Glikogen Pada Keadaan Kelaparan: Katabolisme Asam Amino Meningkat N Urea Kerangka C Senyawa Amfibolik Energi Sintesis Glukosa Keseimbangan Nitrogen Protein Dalam Tubuh Bersifat Dinamis, Selalu Ada Sintesis Dan Degradasi Dengan Mengukur Jumlah Nitrogen Yg Masuk Dan Keluar Kita Dapat Memperkirakan Kondisi Metb.
Protein Tubuh, Oleh Karena Nitrogen Dalam Tubuh Terutama Terdapat Pada Protein N Masuk Tubuh Lewat Makanan N Keluar Tubuh Lewat Urin, Keringat Dan Feces Keseimbangan Nitrogen Tubuh Dikatakan Positif Bila N Masuk Tubuh > N Yg Keluar Dari Tubuh Berarti Sintesis Protein > Katabolismenya, Terjadi Misalnya Pada Masa Penyembuhan, Masa Pertumbuhan, Masa Hamil Keseimbangan Nitrogen Yg Negatif Berarti Katabolisme Protein > Sintesisnya, Terjadi Misalnya Pada Waktu Kelaparan, Sakit Keseimbangan Nitrogen Yg Setimbang Terdapat Pada Orang Dewasa Normal Dan Sehat.
H. EFEK METABOLISME ASAM AMINO
Tingginya kadar asam amino dalam tubuh akan menyebabkan peningkatan proses metabolisme. Jika terjadi secara berlarut-larut, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti peningkatan kadar kolesterol, perusakan jaringan tubuh, serta berbagai penyakit kardiovaskular.
Apa yang terjadi jika tubuh kekurangan asam amino?
Sekitar 55% darah terdiri dari plasma, sedangkan sisanya adalah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang tercampur dalam plasma.
Dikutip dari jurnal yang dipublikasikan di US National Library of Medicine, plasma terdiri dari 91-92% air dan 8-9% zat padat dengan rincian di bawah ini:
- Koagulan, terutama fibrinogen, yang membantu pembekuan darah.
- Protein plasma, seperti albumin dan globulin, yang membantu menjaga tekanan osmotik koloid pada sekitar 25 mmHg.
- Elektrolit, seperti natrium, kalium, bikarbonat, klorida, dan kalsium yang membantu menjaga pH darah.
- Imunoglobulin, yang membantu melawan infeksi dan berbagai enzim, hormon, dan vitamin dalam jumlah kecil lainnya.
2. Faktor pembekuan
Faktor pembekuan dan faktor von Willebrand (VWF) yang ditemukan dalam plasma memainkan peran penting dalam pembekuan darah yang dapat menghasilkan kolagen. Orang dengan kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia dan penyakit von Willebrand dapat mengambil manfaat dari turunan protein plasma.
3. Imunoglobulin
Imunoglobulin melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus, serta memainkan peran kunci dalam pertahanan tubuh. Infus imunoglobulin sangat bermanfaat pada orang dengan gangguan imun, seperti defisiensi imun primer, yaitu kondisi ketika tubuh tidak dapat memproduksi antibodi. Pengobatan itu juga bermanfaat untuk orang yang menjalani pengobatan kanker.
4. Albumin
Infus albumin digunakan dalam pengobatan luka bakar dan syok hemoragik. Jurnal yang dipublikasikan di US National Library of Medicine menyebutkan bahwa infus albumin juga telah terbukti dapat meningkatkan harapan hidup pasien sirosis. Albumin juga berguna dalam pengobatan sindrom hepatorenal.
5. Antitripsin alfa-1
Antitripsin alfa-1 yang diturunkan dari plasma dan diberikan melalui intravena bermanfaat untuk menurunkan angka kematian dan banyaknya kekambuhan pada penyakit peradangan.
6. Plasma darah sebagai tes laboratorium
Tes plasma dapat mendiagnosis dan mengonfirmasi penyakit, seperti diabetes berdasarkan glukosa serum.
7. Plasmapheresis
Plasmapheresis adalah pengobatan sementara yang efektif mengatasi berbagai penyakit autoimun. Plasmapheresis dilakukan dengan memisahkan plasma darah dari komponen darah lainnya. Prosedur ini juga diketahui berpotensi dapat membersihkan penyebab penyakit.
Dalam prosedur ini, darah vena Anda ditarik, dipisahkan sel darahnya, dan larutan koloid pengganti sel darah dimasukkan ke tempatnya. Prosedur yang juga disebut sebagai Therapeutic Plasma Exchange (TPE) ini juga digunakan untuk mengatasi COVID-19.
J. BATAS NORMAL PROTEIN PLASMA
Sekitar 7,0-7,5 g/dL protein total terkandung dalam plasma manusia dan membentuk bagian terbesar dari bahan padat plasma.
Pemeriksaan protein total, umumnya memiliki rentang nilai normal antara 6-8.3 g/dL di dalam darah dan hasil ini merupakan hasil penjumlahan dari 2 jenis protein utama dalam tubuh, yaitu albumin dan globulin. protein plasma yang paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55 – 60% dari protein serum yang terukur.
K. PERUBAHAN PROTEIN PLASMA PADA KEADAAN PATOLOGIK DAN PROTEIN PATOLOGIK PADA PENYAKIT TERTENTU
Perubahan protein plasma pada keadaan patologi pada penyakit
tertentu Gagal Jantung merupakan sindrom klinis yang kompleks dengan
gejala-gejala yang tipikal dari sesak napas (dispneu) dari mudah lelah
(fatigue) yang dihubungkan dengan kerusakan fungsi maupun struktur dari jantung
yang menggangu kemampuan ventrikel untuk mengisi dan mengeluarkan darah ke
sirkulasi. Gagal jantung umumnya didapatkan pada populasi usia tua, serta pada
orang-orang yang selamat dari infrak miokard dengan kerusakan otot jantung
persisten. Entitas gagal jantung mudah sekali diketahui oleh dokter yang
berpengalaman, dapat ditemukan di komunitas masyarakat dan pengobatan yang
tepat dapat mengurangimorbiditas dan mortalitasnya. Walaupun biomelekuler dan fisiologi
yang terintergrasi dengan gagal jantung masih belum dapat dipahami, beberapa
konsep dan prinsip patofiologi telah berkembang dalam satu dekade terakhir ini.
Kunci utama gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk bekerja sebagai
pompa. Respon-respon tubuh berupa responadaptif sekunder tetap mempertahankan
fungsi sirkulasi jangka pendek, tetapi kemudian akan menjadi maladaptif dan
menjadi gagal jantung kronis. Respon-respon adaptasi pada gagal jantung ini
terjadi pada sirkulasi perifer, ginjal maupun otot jantung. Perubahan ini
mengakibatkan timbulnya sindrom klinis gagal jantung. Pemahaman bagaimana
perubahan ini terjadi menghasilkan pandangan dalam patofisiologi gagal jantung.
https://www.guesehat.com/sebenarnya-apa-yang-dimaksud-dengan-protein
https://brainly.co.id/tugas/5961360
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/96e8091924b1dbc6c4458e707f682f45.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/62818-ID-gambaran-kadar-urea-nitrogen-darah-pada.pdf
file:///C:/Users/luthvi%20adila/Downloads/Metabolisme-Non-protein-Nitrogen.pdf
https://www.alodokter.com/katabolisme-cara-kerja-tubuh-dalam-menghasilkan-energihttps://roboguru.ruangguru.com/question/tahapan-siklus-urea-dalam-perombakan-asam-amino-yang-tepat-adalah-_ntywFXvF0HS
http://repository.unimus.ac.id/3221/4/BAB%20II.pdf
https://brainly.co.id/tugas/7963508
https://docplayer.info/45226416-Metabolisme-protein-dan-asam-amino-suwandito-tri-martini.html
http://repository.unimus.ac.id/2366/3/BAB%20II-PDF.pdf
https://hellosehat.com/kelainan-darah/plasma-darah/
https://media.neliti.com/media/publications/68594-ID-gambaran-kadar-albumin-serum-pada-vegeta.pdf
Komentar
Posting Komentar